Selasa, 05 Juni 2012

Pembunuhan di Pesta Ulang Tahun

Newtown, agustus 201* pukul 19.00 Kediaman keluarga Smith,
Aku mewakili ayahku untuk menghadiri pesta ulang tahun Louisa, putri tunggal George smith seorang konglomerat yang merupakan teman lama ayahku.
Pesta berlangsung mewah banyak orang-orang terkenal yang datang mulai dari politikus, atlet, penyanyi hingga artis hal itulah yang membuatku menyesal karena meminta Cecil untuk menemaniku datang ke pesta ini, sedari tadi dia dengan noraknya mendatangi para undangan dan meminta foto bareng huuftt..memalukan batinku. Untunglah Louisa orang yang menyenangkan dia cantik,ramah dan yang paling penting menyukai mr.hercule poirot sama sepertiku obrolan kami pun berlangsung seru.
Sayang kemeriahan pesta itu terganggu akibat pertengkaran sepasang kekasih yakni Allan carry seorang penyanyi yang sedang naik daun dengan Claudia keys artis cantik yang sangat berbakat. Dari pertengkaran mereka sepertinya Allan cemburu dengan bodyguard baru claudia yang bertubuh tegap dan berwajah cukup tampan. “PLAAK” tamparan keras dilayangkan Allan yang sedang emosi ke wajah claudia “ku bunuh kauu” teriak claudia histeris meronta-ronta dipegangi Adrian, bodyguard barunya. Ken vesca, kekasih Louisa yang memiliki tubuh atletis dengan susah payah menyeret Allan yang emosi ke luar ruang pesta. Acara di hentikan sebentar dan para tamu dipersilahkan untuk santai sejenak.
“Pestaku” ratap Louisa ...aku dan Cecil menemani Louisa menenangkan diri di taman depan rumahnya. Setelah melihat koleksi bunga-bunga dan tanaman hiasnya dengan diterangi cahaya lampu taman, mahasiswi agronomi itu kembali ceria. “selamat malam nona-nona cantik” sapa Allan pada kami bertiga “usaha yang bagus untuk menghancurkan pestaku” sahut Louisa ketus “itu bukan salahku,tapi Claudia” Allan membela diri “Tapi sudahlah daripada membahas itu,lebih baik kau mengenalkan ku pada nona Lilium candidum ini” ucapnya sambil menyalami cecil “ maaf, tapi namaku cecil bukan Lilium” sahut cecil polos “maksudku kau cantik seperti lilium candidum” rayu allan “lilium apa?’ sahut cecil nggak ngeh “itu nama ilmiah, Allan memang punya hoby aneh menghapal nama-nama ilmiah” ledek Louisa “hmm Lilium candidum itu bunga lily ya” tebakku “haha benar, bagaimana kau tahu?” tanya Allan “kau tadi mengatakan cantik, tanaman yang identik dengan kata-kata cantik adalah bunga dan saat mendengar kata Lilium nama yang terlintas di pikiranku adalah bunga lilly” sahutku tersenyum simpul “wah sherry, kau berbakat seperti ayahmu detektif polisi Mr. Silverstone! Hati-hati Allan mungkin dia bisa membongkar semua kejahatanmu” ucap Louisa “sebelum itu terjadi kenakalanmu akan kubeberkan kepada tuan Smith” sahut Allan sambil tersenyum licik “coba saja kalau berani ku ambil kembali BB yang ku hadiahkan padamu kemarin” “ambil saja, lagipula HP QWERTY itu ribet aku tidak terbiasa!” “oke, kalau gitu sekalian ku ambil kembali dana promosi untuk album barumu yang diberikan oleh ayah” tantang Louisa “ngg.... sebaiknya kami meninggalkan kalian berdua” ucapku tak enak “hahahaha tidak usah tegang begitu, kami sudah biasa bertengkar” ucap Allan sambil mengacak-acak rambut Louisa “aaarrgghh!! Dasar jeleeek!!” jerit Louisa sambil berusaha menjitak Allan yang bertubuh tinggi dan besar yang ku perkirakan tingginya sekitar 180 cm walaupun memakai high heels, tetap saja usaha Louisa sia-sia karena tubuhnya yang mungil.
“hey hey! Sedang apa kalian?” tiba-tiba terdengar suara Ken Vesca, pacar Louisa “kami sedang bermesraan, jika dia bukan sepupuku mungkin sudah ku peristri” sahut Allan sambil merangkul Louisa dengan wajah jahil “cukup bercandanya! Atau akan segera terjadi pertumpahan darah di sini!” sahut Ken dengan wajah kesal dan cemburu “wah wah sepertinya banyak yang ingin membunuhku karena ketampananku, hahahahaa....” canda Allan garing -S...I....I....N....G... kriux kriux – atmosfernya kurang enak - semua tiba-tiba diam sampai celetukan Cecil memecah keheningan “oh.... Ken.., restletingmu.. belum kau tutup..” sukses membuat wajah Ken merah tomat sementara Louisa dan Allan ngakak di tempat.
-‘Pukul 20.30’-
Kami semua para undangan sedang menikmati makan malam sambil menunggu acara puncak dan penampilan spesial Allan bermain biola pukul 21.00 nanti. Tiba-tiba BRUUUKK seorang lelaki menubrukku “maaf nona” ucap Adrian menyesal “tidak apa-apa, aku juga ceroboh” sahutku “apa kau terluka?” tanyaku melihat jalannya yang agak pincang “ooh, ini bukan karena hal tadi nona, saya permisi dulu ingin mencari nona claudia, dia menghilang sejak 30 menit yang lalu” ucap Adrian cemas “ya silahkan” sahutku.
-‘Pukul 21.10’-
“Aneh kenapa Allan belum datang juga” gumam Louisa “mungkin Allan gugup karena ini penampilan pertamanya main biola” tebak Cecil “Bagaimana kalau kita susul ke ruang musik” ajakku yang mulai merasakan atmosfer yang aneh “ayo ikuti aku” ucap Louisa. Saat kami menuju ruang musik yang letaknya paling ujung dan dekat taman belakang tiba-tiba Ken menabrak Louisa dan dengan nafas yang tersengal-sengal dia berkata “hosh..hosh..Aallan telah tewas!”.

-‘Pukul 22.00’-
Polisi sudah datang dan melakukan pemeriksaan. Inspektur Gerry yang merupakan teman dan bawahan ayahku tampak berpikir keras “ada yang bisa saya bantu tn.inspektur?” sapaku “ah seandainya ayahmu ada disini tentu kasus ini tidak menjadi serumit ini” “mungkin kau bisa menceritakan hasil pemeriksaan dan interogasi mu padaku..umm dua kepala lebih baik daripada satu lagi pula aku bisa menjaga rahasia” bujukku “hmm..baiklah ayo ikut aku” inspektur pun membawaku ke tkp. Mayat Allan tampak menggenaskan tersender di dinding dengan kepala yang tertancap pisau diatasnya, tersandar ke meja di sisi kanannya Wajah Allan yang tampan kini sudah hampir tidak berbentuk lagi, wajahnya bengkak, matanya luka parah, hidungnya nyaris patah,bibirnya sobek dan beberapa giginya patah. Sekujur tubuhnya pun babak belur tak terbayangkan orang seperti apa yang mampu menghajar pria atletis itu sampai seperti ini. Aku berkeliling ruang musik yang kedap suara itu, tempat membunuh yang pas gumamku mengingat tempat ini berada di belakang dan jarang dilalui pelayan atupun tamu. Di dalam ruangan ditemukan kursi yang patah dan biola rusak yang belumuran darah. Diatas meja yang berada di sisi kanan mayat terdapat sekeranjang apel, asbak kosong, piring besar yang berisi sepotong cheese cake. Hmm rasanya ada yang janggal batinku..akupun kembali berkeliling ruangan mencari sesuatu “apa kau mencari ini?” tanya inspektur sambil memperlihatkan hp korban yang di layarnya bertuliskan 1L8L7P 3L8P5M7P6M7P6L 1L4P5M3P “kami menemukannya di bawah meja beserta kotak kado berisi kalung” ucapnya
“Menarik “seruku, akupun kembali mengamati dan menemukan jendela yang menghadap ke taman belakang dalam keadaan rusak dan dibawah jendela ada pecahan beling dan gorden yang bernoda darah.

Aku sudah mengamati, sekarang tolong anda ceritakan hasil interogasi tersangka. Dari sekian banyak tamu dan pelayan hanya ada 4 orang yang alibinya tidak jelas pada jam 8-9 malam (perkiraan waktu kematian korban)

Claudia keys: Artis 20 (F), ya aku memang menemui Allan pukul 8 saat itu dia masih segar bugar, aku mendatanginya di ruang musik karena ingin mengajaknya berbaikan setelah pertengkaran kami. Dia tidak mau berbaikan malah memutuskanku, akupun pergi ke taman belakang untuk minum beberapa botol vodka sepertinya setelah itu aku mabuk berat dan tidak sadarkan diri. Ketika sadar aku sudah bersama adrian di kamar tamu yang tidak jauh dari ruang musik setelah itu aku mendengar ribut-ribut kematian Allan tak kusangka dia benar-benar mati, ah aku tadi bermimpi melihat Allan tewas dengan pisau tertancap dikepala mengerikaan! Oh pakaianku ini kotor mungkin akibat aku mabuk di taman yang becek itu. Aku memang kesal padanya tapi aku tidak mungkin membunuhnya, aku masih sangat cinta padanya.

Louisa smith: mahasiswi 19 (F), pukul 8 aku berdandan dan ganti baju di kamarku, ya letaknya bersebelahan ruang musik, urutannya kamar tamu,kamarku, ruang musik lalu pintu menuju taman belakang. Tapi biar dekat aku tak mendengar bunyi apapun karena ruangan musik kedap suara dan selama berada di kamar aku terus menutup pintu kamar. Pukul 9 aku kembali ke ruang pesta bersama Sherry dan Cecil. Sampai pukul 9 lewat 10 Allan tidak muncul juga, kami pun menyusul keruang musik..saat di tengah jalan Ken menabrakku dan mengatakan Allan sudah tewas. Aku dan Allan memang sering bertengkar karena dia sering mengangguku bahkan mengancamku tapi aku tidak sungguh-sungguh benci padanya.

Adrian dansz: pengawal pribadi 24 (M), sejak jam 8 malam aku mencari nona claudia berkeliling rumah ini dan terakhir aku menemukannya tertidur di taman belakang saat itu jam tangan ku menunjukan pukul 9 malam, akupun menemui pelayan untuk meminta kunci kamar tamu dan membawa nona claudia yang mabuk ke kamar. Tentu saja selama aku menemani nona claudia pintu kamar aku biarkan terbuka. Aku melihat ken lari dan menabrak louisa lalu mendengar kabar kematian Allan. Aku tidak begitu mengenal Allan yang aku tahu dia kekasih nona claudia dan aku baru bekerja 2 bulan sebagai pengawal pribadinya. Walaupun Allan sepertinya tidak menyukaiku tapi aku tidak demikian.

Ken vesca: Atlet basket 20 (M), dari jam 8 sampai hampir jam sembilan aku mencari kadoku untuk louisa yang tak sengaja aku hilangkan, aku sudah mencari ketempat-tempat yang sebelumnya aku lalui mulai dari parkiran, taman depan, dapur hingga kamar mandi tapi tidak menemukannya. Aku mulai putus asa dan berniat membeli kado baru daripada menerima amukan louisa. Ketika aku menuju parkiran tiba-tiba ada sms masuk dari Allan, isinya : “hahaha sudah menemukan yang kau cari? Kadomu ada ditempatku datang ke ruang musik sekarang dan bawakan aku 2 botol anggur yang bagus” saat itu pukul 9 kurang 5, akupun langsung menuju ruang musik memutar melalui taman belakang karena aku malas bertemu orang-orang apalagi bertemu Louisa. Tentu saja aku kesana tanpa anggur, aku hanya ingin mengambil kembali kadoku dan memarahi si brengsek itu! Namun ketika sampai disana dia sudah menjadi mayat. Aku tidak mungkin membunuhnya walaupun dia sering menjahiliku tapi bagaimanapun juga dia sahabatku.

Keterangan para pelayan dan tamu hampir sama mereka tidak ingat dengan jelas siapa-siapa yang mereka temui karena sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

-Bersambung....

Buat para pembaca yang memiliki jiwa detective kalian dapat mencoba memecahkan kasus  diatas dengan cara membuat analisis  berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ada, kalian dapat mempost analisis kalian di komentar dan nanti akan saya beri fc (final conclusion) nya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar